Vihara Budhayana Dewi Kwan Im
BANGUNAN KUNO BERUSIA TUA YANG MENGGAMBARKAN PERADAPAN ETNIS TIONGHOA DENGAN UKIRAN NAGA SERTA WARNA YANG MEMPESONA.
Hijau pepohonan nan rindang sepanjang jalan masih tampak menghias, sederetan rumah warga pun masih terlihat khas dengan bangunan tradisional. Itulah yang terlihat di sepanjang jalan menuju Vihara Dewi Kwan Im, terletak di Desa Burung Mandi, Kecamatan Manggar, Belitung Timur.
Di tengah geliat wisata Belitung yang dikenal dengan pantainya yang biru, bersih dan batu granit berukuran raksasa terselip sebuah peninggalan sejarah yang memiliki nilai religius. Peninggalan sejarah tersebut berupa Vihara Budhayana atau dikenal juga dengan nama Vihara Dewi Kwan Im.
Apa sebenarnya yang ada di Vihara ini? dan cerita apa yang tersimpan di Vihara ini? Vihara Budhayana yang diberi nama Vihara Dewi Kwan Im terletak di lereng bukit dekat pesisir pantai masuk ke dalam wilayah pantai Burung Mandi. Awalnya Vihara ini dibangun sebagai tempat beribadah masyarakat setempat sejak ratusan tahun lalu, kemudian diresmikan pada tahun 1987.
Selain digunakan sebagai Vihara, tempat ini juga telah menjadi destinasi wisata sejarah, konon katanya di sini juga terdapat jasa meramal. Tempat nan bersih dan nyaman ini begitu terasa damai. Disekelilingnya masih banyak pohon-pohon besar yang sudah tahunan. Sesekali terdengar suara anjing menggong-gong dari kejauhan. Vihara ini dibangun tahun 1747 sebagai salah satu bukti peninggalan sejarah dari peradapan agama Budha di pulau Belitung.
Vihara ini terdiri dari beberapa kuil kecil dan satu bangunan utama berarsitektur khas China, dengan warna merah dan ornament patung naga hijau melilit pilar-pilarnya. Berdiri di atas ketinggian 200 meter dari permukaan laut. Untuk mencapai kuil utamanya harus melewati 45 anak tangga.
Menurut cerita, lokasi Vihara ini dipilih karena sebuah petunjuk. Pada suatu hari patung Dewi Kwan Im yang dibawa pelaut hilang di sekitar perairan Belitung. Para awak kapal pun tidak menemukannya meski sudah bersikeras mencarinya. Anehnya, beberapa lama kemudian seseorang melihat patung tersebut di atas tumpukan batu, tepat di lokasi Vihara sekarang.
Meski letaknya yang cukup jauh, namun ada saja pengunjung yang datang, pengunjung tersebut tak hanya berasal dari daerah sekitar, bahkan ada juga yang datang dari luar daerah. Saat memasuki sebuah ruangan yang cukup luas, diruangan tersebut banyak berbagai properti budaya Tionghoa yang tentunya memiliki nama dan arti. Terdapat beberapa patung mini Budha, lilin berwarna merah, maupun bakaran dufa. Soal ramalan, tanpa ragu seorang juru kunci Vihara ini pun turut menjelaskan kepada setiap pengunjung yang datang. Menurut penjelasannya, di sini memang bisa meramal atau memprediksi seseorang lewat ritual yang dipercaya dengan adanya kekuatan Dewi Kwan Im. Seperti memprediksi hal jodoh, rezeki maupun kesehatan. Perlu diperhatikan, bagi pengunjung yang datang dan ingin diramal, di tempat ini dipercayai dapat meramal dengan artian hanya memprediksi bukan mengabulkan. Pada kebenarannya memohon sesuatu agar dikabulkan hanyalah kepada Tuhan yang maha Esa.
Belitung memang layak menjadi destinasi favorit, berbagai budaya, festival dan perayaan besar kerap dirayakan di pulau ini. Tak hanya popular dengan laskar pelangi, akan tetapi potensi wisata religi pun dapat menjadi daya pikat wisatawan.
keren gan.. unik dan mempesona..
BalasHapuswww.kiostiket.com